Booking.com

Banyupinaruh Di Pantai Penyusuan Kubutambahan

Seperti biasa sehabis sehari merayakan hari Saraswati atau sering disebut dengan Piodalan buku, lontar dan sastra agama yang dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan sehingga untuk kalangan rumah tangga tetap menciptakan banten untuk segala yang berbau pendidikan atau ilmu pengetahuan, contohnya buku, lontar atau buku yang lain sebagai catatan pekerjaan untuk memohon anugerah kepada Tuhan.

Seperti biasa sehabis sehari merayakan hari Saraswati atau Banyupinaruh di Pantai Penyusuan Kubutambahan
Foto: Jody Wikranta Kunde
Keesokan harinya yakni pada hari Minggu disebut dengan Banyupinaruh yang merupakan proses penyucian diri dengan mandi di maritim atau sumber mata air dengan tujuan supaya ilmu pengetahuan yang diperoleh dapat dipakai untuk tujuan yang baik. Biasanya Banyupinaruh ini dilakukan di pantai dan dilaksanakan pagi hari sebelum matahari terbit dan tidak lupa juga membawa banten untuk dirarung di maritim sebelum melaksanakan Banyupinaruh atau mandi di pantai.

Kali ini kebetulan saya berada di Singaraja dan ada sobat yang mengajak untuk Banyupinaruh, maka pantai yang paling erat dari desa Tamblang yaitu pantai Penyusuan yang ada di Kubutambahan. Jaraknya sekitar 10 km dan dapat ditempuh dalam waktu 20 menit. Pantai ini sempurna berada di pinggir jalan yakni di jalur Singaraja - Air Sanih.

Saya berangkat dari Tamblang pukul 05.40 dan tiba di pantai Penyusuan pukul 06.00, hingga di sana ternyata sudah ramai sekali, sudah banyak orang yang tiba untuk mebanyupinaruh di pantai Penysuan ini. Mulai dari anak-anak, remaja cukup umur dan orang renta banyak berkumpul di pantai Penyusuan. Ada yang memang mandi dipantai ada juga yang tiba cuma untuk menonton orang mandi saja.

Saat hingga disana matahari belum nampak masih bersembunyi dibalik garis horizontal pantai dan juga awan yang tak beranjak dari tempatnya. Sebelum mulai mandi di pantai biasanya orang menghaturkan canang sari di pura yang ada di areal pantai ini dan ada juga mengahturkan canang ke arah pantai dan berdoa untuk dapat memulai Banyupniaruh di pantai. Atau bila mau mengucap mantra Banyupinaruh sebelum mandi di pantai, berikut mantranya:

Om, Ang Sarira sampurna ya namah swaha
artinya
Semua ini mengandung maksud, mengambil air yang berguna pengetahuan

Setelah menghaturkan canang dan berdoa dengan mengucap mantra di atas maka mulailah masuk ke pantai ikut bergabung dengan orang lain yang sudah duluan nyemplung ke pantai. Pagi hari air pantai itu tidak dingin, alasannya yaitu air pantai itu akan masih terasa hangat pada pagi hari alasannya yaitu sisa-sisa geothermal matahari kemarin masih tersimpan. Namun ketika kau keluar dari panti gres akan terasa dinginnya.

Setelah kurang lebih satu jam berendam di pantai dan sinar matahari pun sudah mulai nampak dan menyinari semuanya maka saya putuskan untuk menyudahi program Banyupinaruh di pantai Penyusuan. Setelah itu melanjutkan pulang ke Tamblang dengan celana yang basah. Nah itulah dongeng ketika Banyupinaruh di pantai Penyusuan pada hari ahad tanggal 26 Juni 2016, supaya bermanfaat.
Banyupinaruh Di Pantai Penyusuan Kubutambahan Banyupinaruh Di Pantai Penyusuan Kubutambahan Reviewed by agus on Maret 03, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.