Om Swastiastu, hari ini Jumat tanggal 25 Maret 2016 desa Tamblang melakukan satu tradisi yang sudah usang keberadaannya yakni Ngeloang / Ngiderang Capah. Tradisi ini sudah berlangsung semenjak jaman dahulu yang biasanya dilaksanakan oleh krama Subak yang ada di desa Tamblang. Capah ini merupakan suatu bentuk tradisi yang bertujuan untuk napetin Tirta yaitu yang berkaitan dengan upacara yang ada di Pura Ulun Danu Batur (Nunas Tirta) kemudian hingga di Tamblang diadakan upacara Meayu-ayu atau menyambut datangnya Tirta tersebut. Setelah tamat di upacarai gres Tirta itu boleh dibagikan kepada warga.
Bagi kau yang ingin menonton video dikala Ngeloang Capah, silakan tonton video di bawah ini, semoga menyenangkan.
Tradisi Ngeloang capah ini sudah ada semenjak dahulu kala, mungkin semenjak adanya Subak di Tamblang, Tidak ada catatan yang terperinci semenjak tahun berapa tradisi ini ada di Tamblang. Pada jaman dahulu tradisi ini biasanya dilangsungkan dua hari, pertama Napetin Tirta kemudian keesokan harinya gres dilaksanakan ngiderang Capah. Namun dikala ini tradisi ini disingkat menjadi satu hari saja, Napetin Tirta dan Ngeloang capah dijadikan satu hari entah apa alasannya, mungkin untuk menghemat waktu dan biaya
Kenapa namanya Capah? mungkin jawabannya alasannya yakni menggunakan penyangkaan (warna biru), apakah kau pernah lihat bentuk Capah ibarat ini selain di desa Tamblang dan juga di desa Bila Bajang? Nah itulah uniknya Capah ini yang merupakan persembahan dari bermacam buah-buahan hasil bumi, kue, telor dan juga berisi daging ayam utuh satu ekor dan sampian yang disusun di atas dulang. Pada jaman dahulu Bentuk Capah ini tidak sama tingginya ibarat sekarang, semenjak beberapa tahun kemudian gres tinggi Capah disamaratakan dan juga bentuknya.
Kenapa namanya Capah? mungkin jawabannya alasannya yakni menggunakan penyangkaan (warna biru), apakah kau pernah lihat bentuk Capah ibarat ini selain di desa Tamblang dan juga di desa Bila Bajang? Nah itulah uniknya Capah ini yang merupakan persembahan dari bermacam buah-buahan hasil bumi, kue, telor dan juga berisi daging ayam utuh satu ekor dan sampian yang disusun di atas dulang. Pada jaman dahulu Bentuk Capah ini tidak sama tingginya ibarat sekarang, semenjak beberapa tahun kemudian gres tinggi Capah disamaratakan dan juga bentuknya.
Upacara Ngiderang Capah ini dilaksanakan setiap Purnama sasih Kedasa namun pelaksanaannya tidak sempurna pada dikala Purnama akan tetapi di undur sehabis Purnama alasannya yakni dikala Purnama Kedasa itu merupakan tegak Odalan di Pura Dalem Dasar Desa Pekraman Tamblang, sehabis nyineb di Pura Dalem Dasar Pekaraman Tamblang, gres pribadi ke Pura Bale Agung dan sehabis tamat Ngeloang Capah yang mengelilingi areal luar pagar Pura Bale Agung desa Pekraman Tamblang sebanyak tiga kali, maka akan ada persembahyangan bersama di Pura Bale Agung dan juga pada malam bagi mereka yang belum sempat sembahyang pada siang harinya.
Selain itu tradisi ini juga bertujuan sebagai bentuk rasa syukur krama Subak Tamblang atas hasil pertanian yang melimpah Nah itulah sedikit klarifikasi wacana sejarah dan makna dari ngeloang Capah di Desa Pekraman Tamblang, semoga bermanfaat, jikalau ada yang kurang tolong tambahkan pada kolom komentar, Om Santhi, Santhi, Santhi Om
Bagi kau yang ingin menonton video dikala Ngeloang Capah, silakan tonton video di bawah ini, semoga menyenangkan.
Tradisi Ngeloang Atau Ngiderang Capah Di Desa Tamblang
Reviewed by agus
on
Maret 03, 2019
Rating:
Tidak ada komentar: