Air Terjun Yeh Mampeh Di Desa Les Buleleng

Air Terjun Yeh Mampeh yang ada di Desa Les, Tejakula, Buleleng bergotong-royong sudah eksis semenjak dulu, namun tidak ada salahnya jika saya menulisnya lagi di blog eksklusif ini. Jika kau mencari informasi perihal air terjun Yeh Mampeh ini di Google mungkin sudah berbagai ada goresan pena yang memuat perihal Air Terjun Yeh Mampeh di desa Les ini.

Sebelum lanjut untuk menulis perjalanan saya hari ini Rabu 1 Juni 2016 ada baiknya saya ceritakan sedikit kenapa penderasan ini namanya Yeh Mampeh. Yeh Mampeh berasal dari bahasa Bali yakni Yeh yang artinya air dan Mampeh artinya Terbang jadi Yeh Mampeh artinya air terbang alasannya ialah penderasan dari ketinggian. Air terjun Yeh Mampeh ini memang tinggi kira-kira 30 meter, namun ketika ini debit airnya agak kecil, namun percikan air ibarat embun dari atas masih sangat terasa cuek alasannya ialah tertiup angin.

Kali ini saya menyempatkan diri untuk tiba ke penderasan Yeh Mampeh ini, berangkat dari desa Tamblang menuju arah timur. Saat menuju penderasan Yeh Mampeh ini kau juga akan melewati beberapa objek wisata ibarat kolam renang alami Air Sanih selain itu ada juga Art Zoo yang belum sempat saya kunjungi. Setelah itu kau juga akan melihat Pura Ponjok Batu.

Untuk mencari air Terjun Yeh Mampeh ini sangat gampang jaraknya sekitar 30 km dari desa Tamblang dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Saat di perjalanan kau cukup cari saja desa Les nanti sesudah akrab penderasan di pinggir jalan ada goresan pena Waterfall, sesudah itu ada pertigaan kau belok kanan sesuai petunjuk arah lokasi air Terjun Yeh Mampeh.

Setelah masuk pertigaan nanti ada pemandian umum dan disana juga sudah ada petunjuk arah, kau belok kanan. Setelah itu ada lagi pertigaan di sana juga juga ada petunjuk arah dan kau harus belok kiri disini jalannya mulai rusak dan banyak batu-batu kecil, sesudah itu akan ada post penjaga untuk membeli tiket atau lebih condong ibarat retribusi parkir. Harga retribusi masuk obyek wisata penderasan Yeh Mampeh ini sebesar Rp 10.000 untuk orang dewasa.

Setelah itu melanjutkan lagi perjalanan menyusuri jalan yang agak rusak dan sesudah itu masuk jalan kecil menuju lokasi air terjun. Kebetulan saya membawa sepeda motor jadi dapat masuk jalan kecil. Bagi yang membawa kendaraan rada empat harus parkir akrab pembelian tiket itu. Melewati jalan kecil dengan sepeda motor mungkin lagi 200 m, sesudah itu kau akan menemui warung pertama, silakan parkir disana, atau dapat juga di warung berikutnya yang jaraknya berdekatan.

Setelah itu untuk mencapai penderasan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih lagi 200 m. Namun dengan suasana alam yang masih asri dan hijau perjalanan tidak akan terasa melelahkan, disamping itu jalannya juga datar tidak ada nanjak atau tidak ada banyak anak tangga yang harus dilalui jadi perjalanan tidak akan melelahkan.

Setelah hingga di lokasi penderasan saya hanya melihat-lihat saja, ketika saya tiba ada beberapa cewek ABG yang sedang asik berfoto, juga ada seorang bule botak dengan kameranya. Saya pun hanya melihat dan sesekali mengeluarkan kamera untuk mengambil beberapa foto. Setelah itu ada beberapa bule cewek tiba dan mereka membuka baju dan hanya menggunakan bikini saja dan mandi dibawah penderasan itu.

Ingin punya foto berlatar belakang penderasan Yeh Mampeh, tapi tidak ada yang disuruh mengambil foto, balasannya saya beranikan diri dengan bule botak yang tampaknya fotografer profesional. Saya minta tolong kepadanya untuk mengambil satu atau dua foto saja, bergotong-royong banyak dongeng dengan Bule botak ini namun cukup itu saja yang saya ceritakan.

Setelah di foto oleh bule botak itu balasannya saya putuskan untuk pulang dan melanjutkan perjalanan menuju Rumah Pohon yang ada di Kubu Karangasem. Nah itulah dongeng single Touring menuju obyek wisata penderasan Yeh Mampeh, biar menyenangkan.